Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

MENELUSURI FASE AWAL JEJAK PERJUANGAN IMM

Oleh: Fatimah Azzahro (Sekretaris Umum PK IMM FIP UMJ Periode 2022/2023) MENELUSURI FASE AWAL JEJAK PERJUANGAN IMM Tema: IMM dari Masa ke Masa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan salah satu organisasi mahasiswa Islam Indonesia sekaligus organisasi otonom Muhammadiyah yang masih berdiri tegak hingga hari ini. Jika kita membicarakan IMM dari masa ke masa, maka sesungguhnya kita tidak akan terlepas dari sejarah kelahiran dan perkembangan IMM. Dalam sejarahnya, terdapat dua faktor integral yang melatarbelakangi kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dalam diri Muhammadiyah itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar Muhammadiyah, khususnya ummat Islam dan umumnya apa yang terjadi di Indonesia pada saat itu. Faktor internal kelahiran IMM sejatinya merupakan suatu motif untuk mengembangkan ideologi dan cita-cita Muhammadiyah yang selaras dengan

BAB I Berpikir Kritis : Mengapa, Apa, dan Bagaimana

                 Oleh : Hafidzah Diina H                   (Ketua Bidang Riset Pengembangan dan Keilmuan PK IMM FIP UMJ Periode 2022/2023)                                                       Mengapa Harus Berpikir Kritis ? Pada saat ini kita hidup di era informasi. Kita hidup dalam lautan informasi dari berbagai sumber, seperti dari internet, televisi, majalah, surat kabar, teman sekolah, guru, dan lain sebagainya. Informasi-informasi tersebut membanjir di sekeliling kita, dan kita sering bingung untuk menentukan, mana di antara informasi-informasi tersebut yang benar dan mana yang salah. mana di antara informasi-informasi tersebut yang bisa dipercaya dan mana yang tidak bisa dipercaya. Seringkali kita hanya menerima begitu saja informasi yang sampai kepada kita tanpa memikirkan terlebih dahulu kebenarannya. Di sinilah kita dituntut untuk memiliki keahlian berpikir kritis. Berpikir merupakan ciri utama yang membedakan manusia dari semua makhluk lain di muka bumi ini. Proses ber

MENUJU UMJ YANG BERISLAMI : JUM’AT FOR AIK

Oleh : Dedi Mursadi (Ketua Umum PK IMM FIP UMJ Periode 22/23) Pembukaan dan Pemantapan Mentoring Qur’an dan AIK oleh LPPAIK beserta IMM FIP UMJ resmi dibuka, Jum’at (21/10/2022), bertempat di Masjid Yunus Anis Universitas Muhammadiyah Jakarta yang minggu lalu baru disahkan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bapak Prof. Dr. K.H Haedar Nasir, M.Si. Pembukaan dan pemantapan Mentoring Qur’an dan AIK dirangkaikan dengan pembukaan yang dibuka oleh Master of Ceremony. Kemudian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh qori Ihsan Raffi Saputra yang didampingi sari tilawah Zalfa Wulandari. Pada pembukaan dan pemantapan mentoring Qur’an dan AIK ini dihadiri oleh para Pimpinan Fakultas dan Dosen. Dekan FIP UMJ Bapak Dr. Iswan, M,Si, Wakil Dekan 3 Bapak Dr. Azmi Albahij, M,Si. Dan Dosen FIP UMJ Bapak Dr. Sodikin, M,Si. Ketua Umum IMM FIP UMJ, IMMawan Dedi Mursadi menyampaikan bahwa Mentoring Qur’an dan AIK ini merupakan suatu kewajiban. “Mentoring Qur’an dan AIK merupakan kew

7X25 JAM

Oleh: Dedi Mursadi (Sekbid Kader PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022) 7x25 Jam Layaknya sang penyair yang elok karena puisi Layaknya gelap malam yang indah karena bintang  Layaknya mentari yang bersinar di waktu dhuha Memberkati penduduk bumi…. menerangi harap setiap relung hati   Banyak kalimat yang ingin diungkapkan untuknya mengungkapkan semua rasa yang selalu menggetarkan dada Tersimpan di dalam jiwa selama mengabdi kepada para hamba   Sempat terucap namun tak mampu diserap Karena hati dan jiwa yang terlalu kedap Terlapisi oleh asap dukhan yang terlanjur mengendap   Tawa canda layaknya singa betina bersama anak raja rimba Tapi itu dahulu saat bersama dengannya menggenggam sebuah nyawa Nyawa yang tak pernah terengah-engah walau berlarian di gurun sahara   Kini… sedih gelisah yang dirasa bagai anak rusa yang ditinggalkan induknya Hidup di padang terbuka yang luasnya tak terkira Dikelilingi para penguasa rimba yang merasa dirinya sebagai dewa Hanya satu yang menguatkannya…. Sang ilahi pe

PROPAGANDA DAN ALIBI DALAM SEPTEMBER HITAM

Oleh: Galih Maulana Hendrawan (Kader IMM FIP 2019) Banyak sejarah yang mencatat pada bulan September ini adalah bulan yang kelam bagi negara dan masyarakat Indonesia. Ketika kita menoleh kebelakang pada tanggal 30 september 1965 terjadi pembantaian perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban dalam peristiwa ini, lalu kita bergerak melangkah ke depan pada tanggal 8 september 1984 tragedi Tanjung Priok pada masa pemerintahan rezim Soeharto (Orde Baru), kemudian melompat pada tanggal 24 september 1999 ada peristiwa tragedi semanggi II, pada tanggal 7 september 2004 terjadi   pembunuhan Munir Said Thalib seorang aktivis HAM Indonesia, kemudian pada tanggal 26 september 2015 terjadinya kasus penganiayaan seorang salim kancil yang termasuk salah satu promotor aksi penolakan tambang pasir ilegal di daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang didatangi puluhan orang tak dikenal dan diseret ke balai desa serta dianiaya hingga meninggal, selanjutnya belum lama pada tahun 2019 ada perist

Proses Pencarian

Oleh: Faqih Fairuz Akmal (Kabid SPM PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022) Individu umat manusia pastilah mempunyai keinginannya masing-masing, lantas bagaimana jika ada seseorang yang bingung akan keinginannya tersebut? pastinya hal tersebut menjadi sesuatu hal yang mustahil dibenak kalian. Bagaimana mungkin ada seseorang yang tidak tau akan keinginannya? itulah aku. Aku yang bingung akan keinginan diri-ku sendiri. Entah terlalu banyak keinginan yang aku inginkan atau memang benar aku tidak mempunyai keinginan untuk dicapai. Ketika semua orang berusaha untuk melawan arus prosesnya masing-masing atau mencari jati dirinya masing-masing di aspek-aspek kehidupan saat ini, lantas bagaimana aku yang hanya pasrah terbawa arus proses diri-ku sendiri.  Dimana aku yang tidak tahu mau menjadi apa dan entah di akhirnya bagaimana hasilnya. Aku tau proses perjalanan seseorang tentu saja berbeda-beda jalannya. Entah bagaimana bentukan perjalanannya dan berapa lama dari proses perjalanannya tersebut. Mung

Menanamkan Paradigma Berpikir yang Baik Pada Kontestasi Pemira

Oleh: Muhammad Isrofi (Kader IMM FIP UMJ 2020) Kontestasi politik dalam pemira kampus menjadi tonggak awal pembelajaran Mahasiswa dalam berpolitik, yang dimana nantinya dinamika Politik maupun problematika pasti terjadi akan tetapi hal tersebut seharusnya bukan menjadi dampak yang berkepanjangan, karena menang ataupun kalah adalah suatu hal yang wajar dalam sebuah persaingan. K ontestasi pemira menjadi momentum yang sangat amat ditunggu oleh seluruh Mahasiswa FIP dalam rangka merayakan dan menghidupkan pesta demokrasi di Fakultas Ilmu Pendidikan, yang dimana momentum tersebut bisa dijadikan moment bersejarah bagi seluruh Mahasiswa FIP yang menggunakan hak suara mereka, karena satu suara sangatlah berpengaruh dalam menentukan pemimpin yang pantas dan bijaksana dalam menjalankan sebuah amanah selama satu periode kepengurusan. Hal yang perlu diingat dan dijunjung dalam pemilihan adalah asas profesionalitas dan   bijak dalam memilih, yang dimana kita harus objektif dalam menilai dari

HIDUP ITU MEMANG TIDAK ADIL, JADI BIASAKAN DIRIMU YA!

Oleh: Fredriansyah (Kabid ORGAN PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022) Suatu hari ada seorang pria baru pulang kerja. Selesai pulang pria itu langsung mengambil motornya dan langsung berjalan ke arah kosnya. Saat di perjalanan pria itu berhenti karena lampu merah dan dia melihat anak kantoran yang lebih muda dari dia yang kerjanya baru beberapa bulan tetapi sudah bisa beli mobil mewah, orangnya populer, dan dari keluarga berada. Lalu saat ia ingin berjalan kearah kos nya, ia pun berpikir bahwa ia ingin pergi kerumah temannya saja dan mengobrol santai. Ketika sampai dirumah temannya, ia pun berbicara "Bro, tadi aku melihat anak muda padahal kerjanya baru beberapa bulan, sudah memiliki mobil mewah, jam tangan mewah, populer dikalangan orang menengah, dan dari keluarga berada. Aku sempat berpikir kalau kehidupan aku ditukar dengan kehidupan dia enak ya? Belakangan ini aku merasa takdir itu tidak adil. Aku kerja di kantor bertahun-tahun, belum punya rumah, apalagi mobil mewah, motor aku sa

RASA YANG SALAH

Oleh: Ridha Apriana (Kader IMM FIP UMJ 2020)   Aku seolah menjadi manusia paling bahagia saat bersamamu Seolah kamu lah tempat paling menenangkan  Aku mengira kau rumah Tapi... Aku seolah menjadi manusia paling menyedihkan saat kehilanganmu Aku menangis terisak-isak Waktu terbuang hanya karena sesak patah hati Aku merutuk diri Menyalahi kamu Menyalahi aku   Berdoa hanya karena patah hati? Akhirnya aku kembali sadar Aku lalai Aku terlalu mencintai manusia Aku menaruh harap hanya pada manusia yang sejatinya aku tahu manusia adalah makhluk yang selalu mengecewakan Aku diam menatap diri Kenapa aku sejatuh ini? Masa itu sudah dilalui Tapi biarlah hal itu menjadi masa lalu Kita tak akan pernah bisa memutar waktu Tak berguna jika hanya sesal tanpa perubahan bukan? Kini sudah tak perlu lagi menyalahi takdir Karena patah hati ini aku sendiri yang menciptakan Mari berbenah diri Mungkin kekecewaan hari ini akan kita syukuri kelak di hari mendatang Bukankah mata kita terbatas? Sehingga tak mampu m

TIDAK HANYA MEMBANGGAKAN DALAM SEJARAH SEPERTI CERITANYA, TETAPI JUGA DALAM BENTUK WUJUD SEPERTI KENYATAANNYA

Oleh: Shabrina Alamsyah (Sekbid TKI PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022)   Tidak masalah apapun motif yang membuat kita memilih IMM, karena kalau dipermasalahkan maka lucu, nantinya akan ada istilah "Ada kader muhammadiyah yang masuk karena biola" -Ahsan, Kabid RPK PC Surabaya Pergerakan tanpa prinsip perjuangan maka pergerakan tersebut hanyalah sebuah ilusi. Gerakan tercipta karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, pergerakan yang dibarengi dengan prinsip perjuangan akan membawa ikatan menuju keseimbangan, yaitu keseimbangan antara nilai gerakan dan realitas yang dihadapi. Melihat realitas menjadi dasar terbentuknya pergerakan yang sesuai, artinya realitaslah yang menentukan pergerakan seperti apa yang sesuai untuk dijalankan. Tapi, jika pergerakan itu dijalankan karena dasar kebutuhan?! maka siapa yang paling berhak mengatakan bahwa "kita membutuhkan itu?". Karena sejatinya memang semua bergantung pada minat bukan pada kebutuhan, tetapi ada kata yang

MENTAL PEMENANG

Gambar
Oleh: Rayhan Ramadhanty (Kabid EKW PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022) “ Salah satu  pengkerdilan  terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah ” –Buya Hamka Kutipan ini seharusnya dapat menyadarkan bagi si kaum rebahan. Yang selalu menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Dikisahkan ada seorang anak yang hidup bersama ibu dan kakaknya, yang hidup secara pas-pasan. Ia sangat semangat menggapai cita-citanya yang bahkan mengorbankan waktu bermainnya. Walaupun ia sering kena marah kakak dan ibunya karna selalu minta uang untuk membayar kekurangan sekolahnya, namun ia tetap tegar “suatu saat hal ini akan berubah dan tidak akan seperti ini lagi” gumamnya dalam hati. Dia tidak membalas amarah dari kakak dan ibunya, karna merekalah ia bisa bersekolah dan telah membuatnya mempu n yai mental pemenang. Kini ia berhasil menjadi pemuda sukses, bisa mempekerjakan orang lain degan