MENTAL PEMENANG

Oleh: Rayhan Ramadhanty

(Kabid EKW PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022)

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah” –Buya Hamka

Kutipan ini seharusnya dapat menyadarkan bagi si kaum rebahan. Yang selalu menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dikisahkan ada seorang anak yang hidup bersama ibu dan kakaknya, yang hidup secara pas-pasan. Ia sangat semangat menggapai cita-citanya yang bahkan mengorbankan waktu bermainnya. Walaupun ia sering kena marah kakak dan ibunya karna selalu minta uang untuk membayar kekurangan sekolahnya, namun ia tetap tegar “suatu saat hal ini akan berubah dan tidak akan seperti ini lagi” gumamnya dalam hati. Dia tidak membalas amarah dari kakak dan ibunya, karna merekalah ia bisa bersekolah dan telah membuatnya mempunyai mental pemenang. Kini ia berhasil menjadi pemuda sukses, bisa mempekerjakan orang lain degan menggajinya diatas UMR. Kehidupan inilah yang membentuk ia sekarang.

Dalam kisah diatas dapat diambil motivasi hidup bahwa “Bermentallah sebagai pemenang walau tidak menang” atau “Pemenang tanpa mahkota”. Mengisyaratkan bahwa seorang pemenang akan menyelesaikan masalah yang terjadi dihidupnya dan tidak akan meninggalkan masalah tanpa  alasan. Seorang pelari tua dari ribuan pelari muda, beliau pernah berkata “Saya tau saya sudah tua, dan banyak pelari muda dari saya. Tapi ketika start dimulai, saya mulai berlari dan terus berlari, ketika banyak peserta yang sudah mulai berjalan santai saya tetap berlari. Walaupun sang juara sudah terlihat, saya terus berlari sampai garis finish, sayalah pemenang tanpa mahkota” kata beliau bangga. Seorang pemenang mengetahui tujuan hidupnya dengan jelas dan takkan menyerah hingga tujuannya tercapai serta dapat melihat tembus batas penghalang.

Sebagai pemuda harus mempunyai mental pemenang, buatlah tujuan hidup yang baik dan mulia. Lalu capailah tujuan itu walaupun banyak cobaan yang menghalanginya. Membangun mental pemenang tidak bisa terbentuk dalam satu hari, tapi harus mempunyai komitmen. Setiap kita lengah maka mental pecundang kita akan mengambil alih diri kita. Jangan jadi pemuda yang mudah menyerah tapi jadilah pemuda yang bersemangat menggunakan masa mudanya produktif untuk berproses menjadi lebih baik . Jadilah pemuda yang bermental pemenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu