TIDAK HANYA MEMBANGGAKAN DALAM SEJARAH SEPERTI CERITANYA, TETAPI JUGA DALAM BENTUK WUJUD SEPERTI KENYATAANNYA

Oleh: Shabrina Alamsyah

(Sekbid TKI PK IMM FIP UMJ Periode 2021-2022)

 

Tidak masalah apapun motif yang membuat kita memilih IMM, karena kalau dipermasalahkan maka lucu, nantinya akan ada istilah "Ada kader muhammadiyah yang masuk karena biola" -Ahsan, Kabid RPK PC Surabaya

Pergerakan tanpa prinsip perjuangan maka pergerakan tersebut hanyalah sebuah ilusi.

Gerakan tercipta karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, pergerakan yang dibarengi dengan prinsip perjuangan akan membawa ikatan menuju keseimbangan, yaitu keseimbangan antara nilai gerakan dan realitas yang dihadapi. Melihat realitas menjadi dasar terbentuknya pergerakan yang sesuai, artinya realitaslah yang menentukan pergerakan seperti apa yang sesuai untuk dijalankan.

Tapi, jika pergerakan itu dijalankan karena dasar kebutuhan?! maka siapa yang paling berhak mengatakan bahwa "kita membutuhkan itu?". Karena sejatinya memang semua bergantung pada minat bukan pada kebutuhan, tetapi ada kata yang lebih tinggi dari adanya "rasa minat" dan "kesadaran akan butuh", yaitu "loyalitas". Loyalitas terhadap ikatan.

Kader yang istimewa itu bukan yang mendapatkan posisi terpenting di struktural tetapi kader yang mampu dan siap dalam mengejawantahkan Uswatun Hasanah, karena kita sudah terpilih sebagai kader, dan kalau tujuan menjadi kader  untuk meneruskan estafet kepemimpinan dalam struktural (BPH) saja, itu adalah hal yang kecilnya, hal yang besar dan utamanya adalah meneruskan estafet perjuangan IMM dalam mecapai tujuannya. Jadi jangan pernah berpikir atau merasa tidak memiliki tugas ataupun tempat di Komisariat, karena IMM tidak menjadikan struktural sebagai tujuan perkaderan, tetapi dengan tujuan untuk memperluas misi gerakan, tapi untuk itu jangan terlalu bekerja dengan keras, kita juga harus imbangi bekerja dengan cerdas, supaya segala hal yang terasa berat tidak hanya menjadi beban untuk diri kita sendiri, tapi juga bisa menjadi proses  panjang dalam meningkatkan kualitas diri. Sebab saat kita percaya bahwa IMM bisa memberikan segalanya, apapun, maka mari mulai ambil langkah, mari mulai ambil bagian untuk sama-sama mewujudkan tujuan dari terbentuknya ikatan, karena semua berhak dan pantas dalam menerima apapun bentuk yang akan IMM kasih untuk meningkatkan kualitas diri, tidak ada yang lebih berhak dan tidak ada yang lebih pantas dalam menerima itu, semuanya sama sama pantas dan berhak. Tetapi ada yang perlu kita ingat bahwa dalam "menerima" maka nantinya akan ada pertanyaan "apa yang sudah kamu beri?".

Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana meningkatkan kualitas diri sendiri, dan bagaimana kita membantu orang lain untuk menemukan jati dirinya, hingga  rasa minat dan butuh (loyalitas) itu bisa tumbuh dalam setiap diri, oleh karena itu  "Jadikanlah IMM sebagai wadah untuk belajar, beramal, dan untuk mengabdi." -Djazman Alkindi

Maka IMM tidak hanya membanggakan di masa lalu seperti  sejarahnya, tetapi juga bisa dilihat wujud nyatanya IMM pada hari ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu