JANGAN MENJADI JAHAT PADA DIRI SENDIRI

Oleh : Ghinaa Haafizhotul Azzahra

(Ketua Bidang IMMawati Periode 2022/2023)

 

JANGAN MENJADI JAHAT PADA DIRI SENDIRI

Sadar tidak sadar di dalam diri kita terdapat dua komponen yang sangat berbeda dapat dibilang terlihat kontras, berlawanan, atau kontradiktif.

Dalam diri seseorang pasti ada sisi terang dan sisi gelap, ada juga sisi hitam dan sisi putih, ada pula sisi cerah dan sisi kelam. Andai sisi terang itu seperti sistem yang dimana pun dan kapanpun kita melangkah kalau diandaikan itu seperti tameng yang dapat menjadi garda terdepan untuk melindungi diri kita dari sisi jahat. Sedangkan sisi gelap mungkin dapat diandaikan seperti pisau yang sangat tajam yang dapat berpotensi untuk menggores luka di dalam diri kita sendiri.

Tapi semua itu tidak akan terjadi jika kita mampu untuk menutup  dan mengendalikannya, karena diri kita sendiri yang akan menjadi nahkoda atas segalanya, dan itu semua akan kembali ke diri kalian diperlakukan oleh siapa dan seperti apa diri ini. Tidak ada satupun dan tidak ada seseorang pun yang mampu menyakiti dirimu sendiri kalau kamu tidak mengizinkannya.

Namun, sering kali ditemukan bahwa diri ini tidak disakiti oleh orang lain melainkan oleh pemiliknya. Kejam sekali ya kehidupan para manusia, mereka rela menyakiti dan mengabaikan diri nya sendiri demi orang lain.

Apakah diri ini baik-baik saja ?        

Sudah berapa banyak diri ini merasakan sakit hati karna terus menerima dan membenarkan perkataan orang lain meski itu tidak sesuai dengan kebenaran ?

Sudah berapa banyak diri ini mengurungkan niat untuk berbicara suatu kebenaran hanya karena takut melukai hati seseorang ?

Kalau seperti ini adanya mungkin kita dapat dijadikan pemenang dalam perlombaan melindungi hati orang lain, sampai lupa kalau kita sendiri juga punya hati, sampai lupa kalau ternyata kita juga manusia yang bisa terluka hatinya. Lantas mau sampai kapan diri ini terus disakiti ? karena yang bisa menolong diri ini hanyalah kamu sendiri, keluarga dan teman hanya sebagai support ataupun bisa dibilang itu hanya rumah persinggahan untuk diri ini.

Mungkin sebenarnya diri ini sudah lama berteriak meminta pertolongan entah kepada siapa karena pemiliknya pun lebih mementingkan orang lain sampai lupa dengan dirinya sendiri. Miris ya, katanya 'lakukanlah apa kata hati' tapi ia sendiri tidak pakai hati dan mungkin lupa kalau ia juga punya hati.

Saat ini sudah waktunya menghargai diri kita sendiri, sudah waktunya mencintai dan menyayangi diri kita sendiri, sudah waktunya menjauh dari hal - hal yang buat kita sakit. Karena hal apapun itu senang ataupun susah hanyalah diri ini yang menghadapi nya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu