KURANGI MALASNYA, YUK KITA BERKARYA; PERBEDAAN ESAY DAN OPINI.


KURANGI MALASNYA, YUK KITA BERKARYA; PERBEDAAN ESAY DAN OPINI.


         Setelah terjadi penyebaran virus covid-19 di Indonesia dengan disertai kuliah online (e-learning) yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta beberapa hari terakhir. Yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus covod-19.
Setelah menimbang beberapa masukan dan saran, serta agar kader IMM tetap menerima ilmi kapanpun dan dimanapun maka PK.IMM FIP UMJ mengadakan kajian berbasis online dengan tema "kurangi malasnya, yuk kita berkarya; perbedaan opini dan essay" yang diadakan pada hari minggu, 22 April 2020 dengan narasumber Ayunda IMMawati Siti Apriani Indah Pratama (Kabid RPK PK. IMM FIP Periode 2018-2019)
Dari kajian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya Esai adalah sebuah karangan atau tulisan yang bersifat subyektif dari si penulis yang mengandung pendapat, argumen atau opini. Pandangan pribadi penulis juga harus bersifat logis dan dapat dipahami. Serta argumen atau opini harus di sertai data yang valid dan fakta yang ada sehingga tidak hanya menjadi imajinasi belaka dari si penulis. Dalam esai juga kita bisa mengutip pendapat para ahli atau jurnal yang dapat memperkuat argumen kita dalam penulisan esai ini.
Jenis-jenis esai pun terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Esai deskriptif
b. Esai ekspositori
c. Esai naratif
d. Esai domentatif

Struktur dalam kepenulisan esai pun harus di perhatikan agar esai dapat terarah. Adapun struktur esai yaitu :
a. Pendahuluan
b. Isi/pembahasan
c. Kesimpulan/penutup

      Opini adalah pandangan atau pendapat yang berupa tanggapan atas sebuah kejadian atau peristiwa yang ada.Dalam hal ini opini masih bersifat belum pasti. Opini juga bsa dapat bersifat pasti ketika memiliki data yang valid dan realita yang nyata. Opini tidak memiliki struktur kepenulisan karena opini hanya sebuah pandangan seseorang
Dalam beropini juga kita harus mempunyai unsur-unsur. Meskipun opini bersifat tidak pasti. Adapun unsur opini sebagai berikut :
a. Percaya atau yakin
b. Persepsi
c. Sikap

Jenis-jenis opini pun bisa diliat dalam kondisi tertentu, adapun jenis-jenis opini yaitu :
a.  Opini pribadi
Jenis opini pribadi adalah yang paling umum dan merupakan awal mula lahirnya jenis jenis opini lainnya.

b. Opini Kelompok
Dalam opini kelompok, opini yang lahir biasanya merupakan buah gagasan atau pendapat dari masing masing individu yang telah melalui sebuah musyawarah (diskusi) bersama dan mencapai sebuah keputusan. Opini jenis ini adalah bentuk perkembangan dari jenis opini pribadi

c. Opini Publik
Opini publik merupakan pendapat dari sekelompok masyarakat, yang terbentuk setelah melalui proses diskusi antara pihak terkait yang memiliki kepentingan terhadap sebuah hal atau peristiwa tertentu. Dalam opini publik, dasar yang menjadi timbangannya bukanlah seberapa banyak jumlah mayoritasnya namun yang menjadi timbangannya ialah mayoritas yang efektif terkait hal atau sebuah peritiwa tertentu.

Ciri Ciri Opini :

1. Bersifat Belum Pasti
Maksudnya ialah, kalimat yang terlontar dalam bentuk opini biasanya belum memiliki validitas informasi yang bisa dijadikan sebagai acuan sebuah kebenaran.

2. Di Awali Penggalan Kata Tertentu
Saat sebuah opini disampaikan oleh seseorang, umumnya akan di awali beberapa penggalan kata atau kalimat, seperti: mungkin, bisa jadi,  menurut saya, dan bentuk kata lainnya yang bersifat belum pasti.

3. Bersifat Subjektif
Sebuah opini biasanya lahir dari pandangan pribadi seseorang terhadap sebuah peristiwa setelah mengolah informasi yang ia miliki terkait dengan peristiwa tersebut.

4. Informasi yang Belum Terverifikasi
Berbeda halnya dengan Fakta, opini biasanya merupakan sebuah informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Dan apabila sebuah opini telah diuji serta ditelaah dengan dukungan data informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, maka opini akan mengalami perubahan menjadi sebuah fakta.

5. Bersifat Menjelaskan
Satu hal yang dapat terlihat dengan jelas adalah ucapan seseorang dalam bentuk opini biasanya bersifat menjelaskan terhadap sebuah peristiwa.
Sebetulnya itu semua hanya teori teori tentang bagaimana kita dapat membuat sebuah karya tulis agar dapat memberi tahu apa yang ada dalam pikiran kita. Sudah kita ketahui bahwasannya buah dari membaca adalah menulis. Sulit bagi kita para pemula untuk memulai menulis tetapi masih kurang dalam hal kosa kata. Maka, membaca adalah kunci utama untuk memcahkan masalah itu. Jadikanlah membaca adalah sebuah kebutuhan, seperti yang dikatakan oleh IMMawati adelia annisa suci bahwasannya membaca itu PBT (paksa, biasa dan terbiasa). Memang sangatlah sulit untuk melawan rasa malas yang ada ketika kita hendak merubah diri kita agar senang membaca maka kata "paksa" layak harus hadir dalam diri kita sebab perubahan besar akan terjadi ketika kita melakukan hal hal kecil menjadi kebiasaan. Setelan beberapa buku kita baca langkah selanjutnya #tulisajadulu apapun yang ada dalan pikiran, iya... Apapun. Jangan takut orang akan tidak suka pada tulisan kita, sebab setiap tulisan akan menemukan pembacanya masing masing.
Salah satu pengkerdilan tertajam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, mendahulukan istirahat sebelum lelah (Buya Hamka).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu