Hidup Hanya Sendiri oleh Kelompok 3 RTL DAD 2018


Kelompok 3
1.      Zuhdi Rafli F.
2.      Kholifatul Husna
3.      Wilda Petrisia A.
4.      Angger Rusmawati
5.      Ismi Hayati Ma’sum

Hidup Hanya Sendiri
(Keislaman)

Hidup dalam pandangan islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh arti dan manfaat bagi lingkungan. Hidup dalam islam diukur dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai manusia. Ada tiadanya seseorang ditakar dengan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh umat dengan kehadiran dirinya. Sebab Rasulullah SAW, pernah bersabda “sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain.”
Salah satu keutuhan manusia yang paling mendasar adalah pengetahuan dari komunitas manusia yang disebut masyarakat. Betapa menderitanya seseorang, sekalipun ia seorang yang kaya raya, berkedudukan, mempunyai jabatan, namun masyarakat disekitarnya tidak mengakui keberadaannya bahkan menganggapnya tidak ada karena ia lebih suka menyendiri dan mengasingkan diri dari orang banyak. Padahal hidup sendiri bukanlah hidup yang menyenangkan kitapun memerlukan orang lain untuk menemani hidup kita karena kita adalah makhluk sosial.

Pengertian Takdir
Takdir yang memiliki arti suatu ketetapan, kemudian ada takdir menurut qada dan qadar.
Pengertian qada, secara bahasa memiliki beberapa pengertian yaitu: Hukum, keputusan ,ketetapan, dan kehendak. Sedangkan secara istilah yang dimaksud qada adalah ketetapan Allah Swt terhadap segala sesuatu sejak zama belum tercipta.
Pengertian qadar, secara bahasa artinya kepastian, ukuran, kekuasaan, perwujudan dan kehendak. Qadar adalah makhluk-Nya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
Takdir juga dapat di bagi menjadi dua yaitu: Takdir muallaq dan Takdir mubram
a.      Takdir Muallaq (Taakdir yang dapat diubah)
Secara bahasa artnya sesuatu yang digantungkan atau ketentuan Allah Swt. Yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil akhirnya akan ditebtukan oleh Allah Swt. Allah berfirman dalam QS. Ar-Ra’du:11
“sesungguhnya Allah tidak akan mengbah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Contoh Takdir Muallaq, seseorang yang ingin sehat maka harus berusaha dengan cara berolah raga teratur, menjaga kebersihan, menjaga gizi dan pola makan.
Setiap manusia diberi akal untuk berfikir, dan organ-irgan tubuh untuk bergerak. Allah Swt. Juga menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia diantara makhluk-makhluk lain-Nya. Oleh karena itu, semua potensi harus digunakan untuk berusaha dan ikhtiar meraih cita-cita.
b.      Takdir Mubram (Takdir yang tidak dapat diubah)
Secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti. Jadi,  takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah Swt yang oasti berlaku dan manusia tidak dapat mengubahnya.
Contoh takdir mubram diantaranya jenis kelamin manusia, ajal, panjang/pendek usia, api memiliki sifat panas, bumi berbentuk bulat, gaya gravitasi, kejadian kiamat dsb.
Kapan ajal menjemput, dan dimana tempatnya semua semua sudah ditentukan oleh Allah Swt. Jika sudah tiba saat ajal menjemput semua orang tidak bisa mengelak, tidak bisalari, tidak bisa diundur atau dimajukan. Inilah salah satu contoh ketentuan Allah Swt yang disebut takdir mubram. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-A’raf : 34
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka       tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun”.

Pertolongan Allah amat dekat
“Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (QS.Al-Baqarah: 214).
Hai orang-orang yang bosan dengan kehidupan, yang tidak bergairah dalam hidup ini, yang hari-harinya sempit dan jalan nafasnya tersumbat. Disana ada ketenangan yang nyata, pertolongan yang semakin dekat, jalan keluar dari kesempitan dan kemudahan setelah kesulitan. Disekitarmu ada hal-hal kecil yang tersembunyi, ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan ada janji yang pasti.
Sering kali kita dihadapkan pada suatu masalah. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin namun masalah yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan. Ada rasa lelah, gundah, gelisah, dll. Dan berharap adanya pertolongan dari Allah Swt.
“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad: 7)
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa”. (Al-Hajj : 40)
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa syarat mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan cara menolong Agama Allah.
“Sebagai janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya” (QS. Ar-Rum: 6)

Apa yang kita keluhkan??
*      ketika kita mengeluh : “Ah... mana mungkin”
Allah menjawab: “jika Aku menghendaki, cukup Aku berkata “jadi”, maka jadilah” (QS.Yasin: 82)
*      ketika kita mengeluh : Berat banget yah gak sanggup rasanya”
Allah menjawab: “Aku tidak membebani seseorang diluar batas kemampuannya” (QS. Al-Baqarah :286)
*      ketika kita mengeluh : “streeeees nih hati gak tenang apa yang bisa membuat hati tenang?”
Allah menjawab : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’d: 28)
*      ketika kita mengeluh : “yaaaah.....ini semua bakal sia-sia”
Allah menjawab:  “Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun ia kan melihat balasannya” (QS. Az-Zalzalah: 7)
*      ketika kita mengeluh : “ aku benci hal ini...”
Allah menjawab : “ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 216)
*      ketika kita mengeluh : “Kapan pertolongan Allah akan datang?”
Allah menjawab : “........sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya.: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat” (QS. Al-Baqarah: 214)

“Maka nikmat Tuhan Kamu yang manakah yang kamu dustakan” (QS. Ar-Rahman)

IMMawan dan IMMawati, jadi sampai kapanpun kita tidak dapat hidup sendiri. Kita juga membutuhkan orang lain mengambil peran dalam proses perjalanan hidup ini. Mungkin juga terlalu sombong jika mengatakan “Aku Hanya Sendiri” sedangkan sekedipan matapun Allah selalu ada untuk kita.

Mentor : Muhammad Iqbal
   Muhammad Deagril Agus Hadiallah
Editor : A. Satriani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu