CINTA TAK HARUS ROMANTIS


Oleh Kholifatul Husna

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan antara orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama. Dari pengertian tersebut kita tahu bahwa organisasi pasti terdiri dari beberapa orang yang memiliki visi dan misi nya yang berbeda.  

Tak jauh dari kata organisasi, Mahasiswa adalah salah satu subjek yang menjadi pengisi dari suatu organisasi di Universitas. Mahasiswa memiliki kewajiban utama yaitu menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan kemudian mengaplikasikan atau mengimplementasikan ilmu tersebut kepada masyarakat. Menjadi mahasiswa tidak melulu hanya fokus dalam bidang akademik, namun juga harus imbang dengan non-akademik. Salah satu bagian dari non-akademik adalah organisasi. Melalui organisasi, mahsiswa belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, mahasiswa berlatih untuk bekal nanti kembali kemasyakat.

Begitu juga dengan organisasi IMM dimana ketika seseorang sudah masuk dengan istilah mengupkan salam dalam mengikuti kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) tentunya sudah menjadi kader yang sah. Tapi lagi-lagi IMM di manfaatkan oleh orang-orang yang hanya mempunyai kepentingan pribadi atas dirinya sendiri, hal ini karena berdasarkan pengelaman kolektif mereka pada realitas sosial yang dihadapi. Seharusnya seorang kader sudah paham betul apa arti/makna dari kata “kader” itu sendiri, tapi nyatanya sampai saat ini kader IMM masih menjalaninya sebagai sebuah formalitas agar tidak di beri lebel “Mahasiswa Kupu-kupu”.

Makna atau arti kader sendiri adalah subjek sadar yang historis (menyejarah), maka organisasi semestinya membuka lebar kesempatan bagi kader yang berperan aktif dan menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam jalannya proses organisasi. Perlu adanya interaksi sosial antara satu kader dengan kader lainnya agar memudahkan mereka dalam jalan berfikirnya. Lagi-lagi generasi saat ini tingkat literasinya sangat menurun, isu-isu yang kian meningkat belum lagi gerakan IMM hingga saat ini hanya sekedar memenuhi formalitas kepengurusan, bukan totalitas. Saat ini ruang publik untuk berdiskusi sangat minim hingga akhirnya tidak lagi terlihat proses pergerakan untuk melakukan perubahan karena memah jiwa-jiwa mahasiswa saat ini kurang akan kesadaran.

Sebetulnya perlu disadari bahwa interaksi kesadaran hanya dapat dibentuk dengan upaya konsisten dan penuh komitmen untuk menidialektikakan antara terori dan praktik, inilah syarat utama sebenarnya untuk menjadi manusia yang historis, bila mana kader terjebak akan perkembangan teori verbalisme dan demagog. Jika kader terjebak dalam teknikalisasi ini ia pastinya akan menghasilkan ide dan akan muncul rasa kesadaran dalam dirinya.

Dalam buku Meretas Batas Pemikiran Karya  Muh. Akmal Ahsan beliau mengatakan bahwa “Kader diarahkan untuk terlibat dalam agenda-agenda prakis gerakan demi terbukanya wawasan sosial dalam pola pikirnya dan atas realitas terhadap kehidupannya, hanya dengan demikian maka kader akan memahami dirinya sebagai makhluk prakis”.

Padahal pada dasarnya IMM adalah wadah perkaderan sebagai pelanjut estafet perjuangan dakwah Muhammadiyah dan Islam. Secara subtansial arah perkaderan IMM bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas akademik yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman yang berakhlakul karimah dengan preoyeksi sikap individual yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki komitmen serta kompetisi perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Selama ini perkaderan di IMM masih terlihat belum berdasar pada hasil kajian riset. Justru sebaliknya, banyak ditemui dalam perumusan perkaderan masih berdasar pada asumsi sehingga rumusan perkaderan pun tidak terukur dan tepat sasaran.

Perubahan demi perubahan benar-benar menggeser tidak saja pola pikir, namun juga pola prilaku sosial kemasyarakatan. Dunia modern benar dengan sifatnya yang proaktif, kompetitif dan individualistik mengiringi perjalanan sejarah manusia hingga abad ini, hal ini berdampak pada perspektif manusia atas apa yang disebut dengan kemanusiaan. Namun pada dataran strategi. Personalia dan implementasi gerakan terlihat masih dikotomi diametral antara personal satu dengan lainnya, baik itu dalam bentuk gerakan politik (advokasi) ataupun gerakan pemberdayaan. Inilah yang seringkali menyebabkan IMM mengalami dilema dan ambigu atas prioritas gerakannya.

Generasi kita merupakan generasi yang penuh gelombang tantangan, tetapi tetaplah derap langkah kaki mesti berjalan, kita mesti mengintrupsi era, serta menawarkan gagasan. demikian perkaderan merupakan ruang baik buat membentuk manusia sempurna. kita bukan generasi kagetan, pula bukan pula gerkan sporadis serta reaktif. kita merupakan generasi yang menyapa keadaan dengan nilai regenarisi berkesinambungan. Pada hegemoni budaya yang kian mengekang pemahaman, ketidak takutan atas matinya kemanusiaan serta pemahaman yang di buat secara tidak berubah- ubah menyelamatkan manusia dari penjara- penjaranya, kaderisasi merupakan jalur terbaik buat kita perjuangkan. sebetulnya lebih dalam dari itu, butuh disadari kalau Jalinan merupakan penghayatan yang mirip dengan keimanan.

IMM telah melalui beragam dinamika dan semoga kedepannya akan terus membangun peradaban yang teristimewa, terima dan kasih ku untuk IMM tidak akan pernah ada kata habis untuk terus berpproses dan berjuang, “karena tugas kita bukan bukanlah untuk berhasil tapi tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba kita akan menemukan kesempatan untuk berhasil” (Buya Hamka)

 

Daftar Pustaka:

Ahsan Akmal, Muh. 2020. Meretas Batas Pemikiran: Sebuah Upaya Pengilmuan IMM. Litera: Yogyakarta.

Astuti Fuji Novi. 2020 pukul 18: 23. 7 Kata-kata bijak Buya Hamka menginspirasi, tamparan untuk kehidupan. Merdeka.com. link: https://www.merdeka.com/jabar/7-kata-kata-bijak-buya-hamka-yang-menginspirasi-kln.html?page=2


 

Biodata Penulis:

Kholifatul Husna mahasiswa semester 6 yang menempuh pendidikan dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Jakarta, serta mengikuti organisasi kampus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Cirendeu. Saat ini saya menjabat di Pimpinan Komisariat Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai Kabid. IMMawati.

Komentar

  1. Emperor Casino: 100% Slots, Free Spins & Bonus Codes
    Emperor Casino is an online casino that offers a 제왕카지노 보증 wide range of casino games. The casino has a wide range of casino games and a lot more. The game

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu