Pekan Kajian Ideologi; Makna Kader Ikatan



 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi perkaderan. Dengan itu, PK IMM FIP Cabang Cirendeu telah menimbang beberapa kegiatan perkaderan yang biasanya diadakan diarea campus dengan kegiatan diskusi bersama kader tidak bisa dilaksanakan pada kali ini. Karena pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita semua melakukan pshycal distancing. Rasanya memang kurang "apdol" melakukan kegiatan perkaderan tanpa tatap muka. Tapi penulis yakin elemen-elemen jajaran disetiap jenjang komisariat, cabang, daerah maupun pusat. Sudah melakukan cara terbaiknya untuk melakukan perkaderan agar kader-kader IMM tetap mendapatkan ilmu pengetahuan dimanapun dan kapanpun.
Dewan Pimpinan Pusat pada tanggal 20 Mei 2020 telah mengeluarkan maklumat prihal perkaderan IMM dimasa Pandemi Covid-19 dengan keputusan bahwasannya tidak melakukan kegiatan perkaderan secara daring/online terutama pada perkaderan utama (DAD, DAM dan DAP) dan perkaderan khusus (LID, LIM dan LIP). Tetapi selain perkaderan utama dan khusus diatas, untuk pekaderan pendukung lainnya boleh dilaksanakan secara daring/online dengan mengikuti teknis yang sudah dibuat oleh pimpinan IMM disetiap tingkatan. Dalam surat maklumat tersebut itupun juga menegaskan bahwa untuk pimpinan IMM disetiap tingkatan untuk memassifkan pengawalan terhadap kader IMM disetiap tingkatan atau calon kader IMM dengan memaksimalkan kegiatan pendukung lainnya seperti kajian, diskusi dan seminar yang bisa dilakukan secara daring/online. Karena kegiatan tersebut diupayakan tidak hanya terfokus pada pengetahuan umum saja, juga pada penanaman ideologi Kemuhammadiyah-an dan keIMM-an.
Kegiatan Upgrading yang biasa dilakukan setiap tahun oleh PK. IMM FIP dialihkan pada kegiatan Pekan Kajian Ideologi via daring/online dengan tetap mengoptimalkan ketercapaian aspek-aspek substansif seperti aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pada hari ini tanggal 2 juni 2020 melakukan kegiatan pertama Pekan Kajian Ideologi dengan tema "Makna Kader Ikatan" yang disampaikan oleh Ayunda IMMawati Nur Asiah, S.Pd (Instruktur Daerah DPD IMM DKI Jakarta)
Pemateri menyampaikan beberapa penjelasan diantaranya mengenai makna kader ikatan. Kader yang berasal dari bahasa Prancis "Cadre" yang berarti elite dalam pengertian bagian yang terpilih karena terlatih dan bertanggung jawab dalam sebuah organisasi. Dalam IMM seseorang yang sudah melakukan DAD biasanya disebut "kader IMM" lalu apa makna sebebarnya dari kader IMM?. Pemateri menyampaikan bahwa ada 3 makna yaitu Terpilih, Berproses dan Bertanggung Jawab.
Dari 3 makna itu bahwa memang setiap kader IMM harus melewati beberapa rangkain proses yang kadang melelahkan, lalu diakhir perjalanan akan ada orang-orang terpilih yang tetap melanjutkan langkahnya untuk berproses.
Tujuan Ikatan "Mengusakan Terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia Demi Mencapai Tujuan Muhammadiyah". Makna; Rasional, Ilmiyah, Akhlak yang baik dan gerakan ilmu menuju masyarakat ilmu. Menjadi kader IMM bukan hanya berkecimpu dengan mahasiswa saja. Kita harus dapat menerapkan ilmu yang kita dapat untuk kemaslahatan umat. Semboyan Ikatan "Anggun Dalam Moral dan Unggul Dalam Intelektual" lalu dipertegas menjadi "Unggul Dalam Intelektual, Anggun Dalam Moral dan Radikal Dalam Gerakan".
Debakor/ 6 Pegasan IMM
  1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam
  2. Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
  3. Menegaskan bahwa fungsi adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah
  4. Menegaskan Bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang syah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta falsafah negara.
  5. Menegaskan bahwa IMM adalah lillahita'ala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat
Intisari Dekobar adalah The Theology of hope, Trilogi Ikatan dan Praksis Gerakan. Trilogi (Keagamaan, Kemasyarakatan dan Kemahasiswaan) Trikompetensi (Religiusitas, Humanitas dan Intelektualitas) dengan pengaktualisasian dari Trilogi dan Trikompetensi maka akan terbentuknya Kader Ikatan.
Nilai Dasar Ikatan :
  1. IMM adalah gerakan mahasiswa yang bergerak tiga bidang : keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan
  2. Segala bentuk gerakan IMM tetap berlandaskan pada agama islam yang hanif dan berkarakter rahmat bagi sekalian alam
  3. Segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalah lawan besar gerakan IMM perlawanan terhadapnya adalah kewajian seriap kader IMM
  4. Sebagai gerakan mahasiswa yang berdasarkan islam berangkat dari individu-individu mukmin, maka kesadaran melakukan syariat islam adalah suatu kewajiban dan sekaligus mempunyai tanggung jawab untuk mendakwahkan kebenaran ditengah masyarakat
  5. Kader IMM merupakan inti masyarakat utama, yang selalu menyebarkan cita-cita kemerdekaan, kemuliaan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan semangat pembebasan dan pencerahan yang dilakukan Nabiyullah Muhammad SAW.
Profil Kader Ikatan :
  1. Memiliki keyakinan dan sikap keagamaan yang tinggi agar keberadaan ikatan dimasa yang akan datang mampu memberi warna masyarakat yang mulai meninggalkan nilai-nilai agamawi
  2. Memiliki wawasan dan kecapakan mempimpin, karena keberadaan kader ikatan bagaimanapun merupakan potensi kepemimpinan umat dan kepemimpinan bangsa.
  3. Memiliki kecendikiawanan, mengingat spesialisasi dan profesionalisasi mempersempit cakrawala berpikir dalam sub bidang kehidupan yang sempit
  4. Memiliki wawasan dan ketrampilan berkomunikasi, mengingat bahwa masa yang akan datang industri informasi akan mendominasi sistem budaya kita, hal ini juga inhern dengan watak islam yang dengan keadaan apapun juga selalu siap Amar Ma'ruf Nahi Mungkar sebagai esensi dari komunikasi islamisasi.
Tafsiran kader ikatan "Intelektual Profetik" dalam ranah kemahasiswaan, keagamaan dan kemasyarakatan. Falsafah gerakan IMM. IMM sebagai gerakan intelektual, tafsirannya: dengan penurunanya "pemaksimalan akal dalam membaca fenomena untuk mencari kebenaran yang bersumber pada Al-Qur'an dan Sunah terformulasikan dalam humanisasi, liberasi dan trasendensi"
Arah Perkaderan IMM "Kader Bangsa, Kader Umat dan Kader Persyarikatan" pemateri menyampaikan bahwa "Berjuang diIMM bukan hanya sekedar dalam jajaran Komisariat atau Cabang, lalu setelah itu tidak melakukan kegiatan sebagai kader lagi. Bukan itu makna kader sebernarnya, karena kita dapat meneruskan pengabdian kita sebagai kader bangsa, kader umat atau kader persyarikatan" ujarnya.
Pertanyaan yang menarik diberikan oleh Muhammad Alpiyan yang menanyakan prihal jika ada mahasiswa non islam yang ingin masuk IMM. Bagaimana respon kita sebagai pemilik rumah ketika mendapatkan tamu seperti itu? Karena dalam 6 penegasan pada poin pertama menjelaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam.
Pemateri menjawab bahwa IMM terbuka untuk siapapun yang ingin berlajar dan berproses tanpa memandang ras, suku dan agama. Lalu ada kekhawatiran, bagaimana jika orang tersebut bermaksud jahat atau bisa dikatan ingin menghancurkan IMM dengan cara melakukan pendekatan dan mencari celah dari dalam?
Ditegaskan kembali oleh pemateri bahwa. Seberapa besar kita mengenal IMM? Sebegitu khawatir jika ada orang tidak baik masuk ke rumah kita. Disinilah fungsi kita belajar memahami makna kader ikatan, makna diri kita sendiri. Menurut penulis jika kita sudah mengenal diri kita sendiri sebagai kader ikatan sebesar apapun masalah dan celah renggang yang terlihat. Pasti kita akan melakukan yang terbaik untuk rumah kita sendiri.
Pesan dari pemateri untuk kita "Teruslah berproses, proses itu tidak mengenal waktu. Teruslah berproses menjadi insan baik"
IMM JAYA! IMM JAYA! IMM JAYA!


Resume Pekan Kajian Ideologi
Ditulis oleh : Mamay Nurbayani (Sekbid RPK PK. IMM FIP UMJ Periode 2019/2020)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Karena Ikatan Membuat Aku Dan Kamu Menjadi Kita”

Bersama Allah Aku Tak Lagi Mengenal Kata Bersedih

Memahami Perempuan: Tak Segampang itu