COVID-19; AWAL MULA KASUS INI
Corona Virus Disease - 19 (COVID -
19) atau yang disebut Corona Virus adalah keluarga besar virus yang bisa
menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan seperti
Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah
(SARS). Pertama kali virus ini terdeteksi di Wuhan, China pada Desember
2019 dan wabah virus ini berkembang sangat cepat dan WHO langsung menandai
wabah virus corona (Covid-19) ini sebagai pandemi global. Lalu, darimana asal
mulanya virus ini, bagaimana virus ini menyebar, dan benarkah apa yang
dikatakan media saat ini? Karena selama ini dunia mengira bahwa virus corona
ini berasal dari hewan seperti kelelawar, tikus, dan ular yang dijual di Wuhan,
China. Namun ada spekulasi yang menyebutkan bahwa virus ini diduga berasal dari
kebocoran laboratorium bio-chemical yang ada di kota Wuhan. Apa benar virus ini
adalah senjata biologis yang akan memusnahkan setengah dari populasi penduduk
bumi? Hingga 29 Januari 2020 kemarin sudah ada 4.474 orang yang terjangkit
virus corona dan ini akan bertambah seiring berjalannya waktu, bahkan 107 orang
dinyatakan meninggal. Sedangkan ada video dari perawat yang berada di Wuhan
menyatakan ada lebih dari 90.000 orang terjangkit virus corona sebelum video
ini dihapus oleh otoritas setempat karena terkesan menutupi fakta yang sudah
ada, dan ada profesor dari Inggris sepakat bahwa dia memprediksi saat ini (29
Februari 2020) bahwa sudah ada lebih dari 100.000 orang yang sudah terjangkit
virus ini tetapi belum teridentifikasi dan menurutnya ini barulah permulaan
dari pandemi corona virus ini. Masih banyak video lain yang sudah dihapus oleh
otoritas setempat yang menyangkut seberapa parahnya yang sebenarnya terjadi di
Wuhan. Diduga corona virus ini sumbernya dari Laboratorium Bio Kimia yang ada
di Wuhan Institute of Virologi yang berada didekat lokasi awal penyebaran virus
ini. Ditambah sebuah konspirasi yang dinyatakan oleh scientist asal rusia yang
bernama Nikolai Filatov bahwa SARS dulu pernah menjadi wabah global yang
sebenarnya buatan manusia yang disengaja.
Wuhan Institute of Virologi adalah
sebuah laboratorium besar milik tiongkok yang memiliki tingkat patogen atau
keselamatan biologi no 4. Maka dari itu WIV bisa menangani virus-virus ekstrem
yang dimana resiko penyebarannya yang sangat tinggi seperti SARS, MERS, Hanta,
dan Ebola. Bahkan ada ekspert dari israel yang menyebutkan pandemi ini
berhubugan dengan senjaga biologis yang sedang dirahasiakan oleh otoritas
setempat. Jika ini terjadi kecelakaan, anehnya kenapa pandemi ini muncul di
momen migrasi terbesar di tiongkok yang bertepatan pada tahun baru rakyat
tionghoa yaitu tanggal 25 Januari 2020 dan tahun baru yang diadakan di tionghoa
ini adalah migrasi terbesar di dunia. Dari data terakhir 2018 lalu ada 385 juta
warga tionghoa yang bermigrasi dari satu kota ke kota lainnya dan semuanya akan
menyebar dan berkumpul dari satu kota besar ke kota lainnya sampai kota
terpencil. Bisa disimpulkan seberapa besar orang yang akan terkena pandemi ini
dalam kurun waktu 1 bulan dan kenapa waktunya sangat tepat untuk “kecelakaan”
tersebut. Apakah ada orang yang membuat ini semua bisa terjadi dan menimbulkan
banyak tekanan pasca perang dagang yang belum berakhir tahun, lalu kemudian
terjadi huru hara di hongkong yang belum selesai, dan sekarang pandemi virus
corona ini yang terjadi dengan skala yang lebih besar lagi. Setelah dikira-kira
tiongkok menjadi negara dengan perekonomian terbesar pada 2030 nanti
mengalahkan amerika. Dan ada apa dengan tiongkok sebenarnya?
Well, cerita panjang tadi mungkin
menjadi ketakutan bagi pembaca semua. Daripada menyebarkan vaksin lebih baik
kita menyebarkan virus untuk menularkannya ke orang lain dan membuat mereka
merasakan apa yang kita rasakan. Inilah yang selalu ada di benak masyarakat
kita. Terlepas dari berita tersebut benar, mari kita buat ketakutan ini menjadi
harapan. Faktanya virus corona ini memiliki kemiripan dengan virus SARS dan
MERS yang pernah mewabah sekitar tahun 2003-2012 lalu namun virus corona ini
bisa dibilang tidak seganas SARS dan MERS. Virus ini lebih menyerang ke orang
yang memiliki imunitas tubuh yang rendah, lansia, riwayat penyakit kritis,
sehingga virus ini lebih leluasa untuk menyebar dan berkembang. Gejalanya
adalah demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Sedangkan data menyebutkan bahwa
penderita penyakit ini dengan tubuh yang vit dapat mengalami kesembuhan, jadi
nyatanya kita harus memperbaiki imunitas diri kita sendiri mulai dengan
membiasakan sterilisasi tubuh, makan-makanan yang bergizi, minum vitamin,
olahraga, dan tidur yang cukup. Hingga saat ini (29 Maret 2020) ada 684.139
kasus Corona di lebih dari 200 negara, 32..091 orang meninggal, dan 139.426
orang sembuh . Virus ini belum ditemukan vaksinnya. Tetapi dengan imunitas
tubuh kita yang bagus, virus akan hilang dengan sendirinya. Namun tetap harus
diwaspadai karena penyebaran virus ini sangat-sangat mudah, hanya dengan
sentuhan, liur, dan udara. Jadi sebagai manusia, kita harus saling membantu
satu sama lain untuk mencegah virus ini masuk ke tubuh kita. Yang di rumah
sakit membantu orang yang sakit, yang dirumah tetap dirumah untuk menghentikan
laju virus ini menyebar ke lebih banyak orang lagi.
Sekarang penulis akan membuat
cerita awal mula virus corona ini lebih lembut sedikit. Semuanya berawal dari
seorang pasien di China yang mengalami gejala pneumonia pada bulan desember
2019 lalu yang kemudian merambat ke pasien yang mengalami pneunomia dan
penyakit pernapasan akut. Lalu seorang dokter yang menangani pasien ini
menyebarkan berita lewat sosial media bahwa pasien mengalami gejala radang
paru-paru akibat virus. Diiring dengan banyaknya pasien dengan gejala yang sama
selama 14 hari, pemerintah tiongkok langsung menyelidiki dan mengambil tindakan
untuk segera mengisolasi kota Wuhan dengan berharap bahwa epidemi ini tidak menjadi
pandemi karena pasien yang pertama kali terkena penyakit ini pernah memiliki
akses ke pasar ikan Wuhan yang juga menjual binatang liar, lalu pada tanggal 1
januari pasar tersebut langsung ditutup. Sejauh ini tiongkok menunjukkan
kesiapannya untuk menangani epidemi ini karena mereka sudah pengalaman
menangani virus SARS tahun 2003 lalu dan bahkan dengan sigapnya pemerintah
tiongkok langsung membuat rumah sakit untuk menangani virus ini dengan jumlah
1000 tempat tidur yang dibuat dalam kurun waktu hanya 6 hari. Lalu pemerintah
kota Wuhan langsung menutup segala akses sementara waktu dan 17 kota yang
berdekatan dengan Wuhan, dengan ini pemerintah bisa dibilang dapat menekan
penyebaran virus ini.
Setelah kasus di Wuhan bisa
dibilang “terkontrol”, sebenarnya jumlah orang yang terkena epidemi ini
langsung meningkat drastis. Thailand mengkonfirmasi bahwa kasus Corona pertama
diluar China dan disusul dengan kasus pertama di jepang. Dan tidak ada salah
satupun pasien ini yang pernah ke pasar di Wuhan, China. Mulai dari sinilah
kemungkinan penyebaran virus ini bisa diduga melalui orang ke orang. Kapan
pandemi ini akan berakhir? Tidak ada yang tahu
Tidak cukupkah kita mengawali tahun
ini dengan tragedi banjir yang merendam ibukota, ancaman perang dunia 3,
climate change parah di eropa, kebakaran di australia, dan saat epidemi virus
corona melanda indonesia yang semua nya diawali pada awal tahun ini. Mungkin
bumi kita butuh istirahat. Sejak adanya pandemi virus corona cuaca di bumi
semakin membaik, global warming mengurang, air sungai dengan airnya tidak
bercampur libah, polusi dari asap pabrik pun mulai berkurang drastis dan laut
pun mulai berkurang limbah plastiknya. Tetaplah cinta dengan bumi kita ini
dengan hal yang sangat kecil tetapi sangat bermanfaat yaitu, buanglah sampah
pada tempatnya.
KARYA : FREDIANSYAH (Kader IMM Kom. FIP UMJ) |
Komentar
Posting Komentar