LITERASI DATA DAN TEKNOLOGI MANUSIA DI DUNIA PENDIDIKAN DAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM TANTANGAN ERA REVOLUSI 4.0
Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang
(Pertukaran Mahasiswa), Jl. Tidar 21 Magelang 56125
ABSTRAK
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan cepat merambah pada hampir semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Era Revolusi Industri 4.0 menjadi gerbang utama percepatan teknologi. Kaitannya antara literasi dengan perubahan teknologi 4.0 adalah maraknya bahan dan sumber bacaan yang dijadikan pajangan. Dalam menjawab era Revolusi Industri 4.0, lembaga pendidikan dasar tidak cukup menerapkan literasi lama , tetapi harus menerapkan literasi baru. Guru berperan membangun generasi berkompetensi, berkarakter, memiliki kemampuan literasi baru, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pendidikan dasar urgen memperkuat literasi baru dan revitalisasi kurikulum berbasis digital. Revitalisasi kurikulum mengacu pada lima nilai dasar dari peserta didik yang baik, yaitu ketahanan, kemampuan beradaptasi, integritas, kompetensi, dan peningkatan berkelanjutan.
. Kata kunci:
Literasi, Guru Sekolah Dasar, Revolusi
Industri 4.0
PENDAHULUAN
S |
aat ini kita tengah memasuki era revolusi industri 4.0, yaitu era dimana
dunia industri digital telah menjadi suatu paradigma dan acuan dalam tatanan
kehidupan saat ini. Era revolusi industri 4.0 hadir bersamaan dengan era
disrupsi. Literasi merupakan kemampuan membaca dan
menulis. Perkembangan literasi menjadi sangat penting
diperhatikan, karena literasi merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki
oleh setiap individu untuk menjalani hidup di masa yang akan
datang. Literasi data terkait dengan kemampuan membaca, menganalisis
dan membuat konklusi berpikir berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh. Literasi teknologi terkait dengan kemampuan memahami cara kerja
mesin.
Perubahan zaman super cepat, mengharuskan guru-guru di jenjang pendidikan dasar merespon
dengan cepat segala bentuk perkembangan tersebut. Pendidikan jenjang sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan
peletak fondasi pertama kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional. Dalam setiap aspek
kecerdasan tersebut, ada kompetensi literasi yang harus menyesuaikan zeitgeist
yang intinya pada kemampuan guru. Hanya guru yang mampu menyesuaikan zaman bisa menjawab tantangan
zaman termasuk era Revolusi Industri 4.0.
Pada abad 21, kemajuan teknologi bergerak pesat, negara memerlukan Sumber Daya Manusia yang memiliki tiga pilar
penting. Ketiga pilar tersebut, terdiri atas
literasi, kompetensi, dan karakter. Indonesia saat ini memasuki era Revolusi Industri. Pertengahan abad ini
ditandai dengan perpaduan teknologi dan mengaburkan garis ruang fisik, digital, serta biologis. Era
Revolusi Industri 4.0 ini ditandai dengan semakin sedikitnya aktivitas yang terikat secara
fisik pada lokasi geografis, sebab semua kegiatan manusia berkonversi
dari manual menuju digital.
Dunia Revolusi
Industri 4.0, berkembang
terus dan akan muncul diikuti Revolusi Industri dan secara terus menerus
keberlanjutan. Guru dan lembaga pendidikan dasar harus memperkuat ke dalam
berbagai aspek. Mulai kurikulum, sistem, manajemen, model, strategi, dan pendekatan
pembelajaran dengan penguatan keterampilan literasi abad 21.
Di
era Revolusi Industri 4.0 semua guru dan lembaga pendidikan khususnya
pendidikan dasar harus merespon cepat agar tidak tertinggal. Guru harus paham dan
menguasai literasi abad 21 yang menekankan pengetahuan berbasis data, teknologi, dan humanisme, bukan sekadar
kemampuan membaca, menulis dan berhitung saja.
Kemampuan literasi tertinggal jauh dari negara
lain, mengharuskan pendidikan dasar menguatkan
kemampuan literasi.
METODE PENELITIAN
M |
etode yang digunakan dalam
peenelitian ini adalah metode deskripti aanalisis. Metode deskriptif analisis
adalah metode penelitian yang bertujuan menggambarkan hasil analisis secara
jelas, rinci,
sistematis, dan selanjutnya dikemukakan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat
(Arikunto, 2013:213). Selanjutnya Nazir (2009:54), metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam
bahasan ini peneliti menggunakan metode deskriptif agar dapat men deskripsikan
tantangan dan peluang dalam meningkatkan literasi pendidikan di era revolusi
industri 4.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
L |
iterasi pada era
revolusi industri 4.0 menjadi hal yang perlu dibahas oleh para akademis. Hal
ini menunjukan bahwa kesadaran akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah upaya untuk memahami kondisi zaman, mau tidak mau masyarakat harus
mengambil bagian di dalamnya suapaya tidak tertinggal pada perkembangan zaman.
Seperti halnya kurikulum pada ranah pembelajaran yang kerap kali dirubah. Hal
ini terjadi karena kurikulum di Indonesia selalu menyesuaikan dengan perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas dunia pendidikan saat ini melalui proses
pembelajaran bukan hanya menekankan pada penguatan kompetensi literasi lama,
tetapi secara stimulant mengokohkan pada penguatan literasi baru yang menyatu
dalam penguatan kompetensi bidang keilmuan dan keahlian atau profesi. Agar dunia pendidikan tetap memiliki daya relevansi yang tinggi dalam
era revolusi industri 4.0 atau era disrupsi, para pendidik dalam proses
pembelajaran perlu mengintegrasikan capaian pembelajaran tiga bidang secara
simultan dan terpadu, yaitu capaian bidang literasi lama, literasi
baru, dan literasi keilmuan.
Dalam era revolusi
industri 4.0, ada tiga literasi baru yang wajib dikuasai. Namun yang dipahami
literasi hanya sebatas membaca saja. Padahal literasi bukan
hanya dengan membaca buku saja, tetapi berliterasi juga bisa dilakukan
pada saat kita membaca kejadian yang sedang terjadi disekitar kita, karena
literasi juga merupakan kemampuan setiap individu dalam menggunakan keahlian
yang dimilikinya.
Dengan gawai pintar yang berada digenggaman kita
yang dilengkapi dengan segudang aplikasi tentu dapat dipergunakan untuk
berliterasi. Kita dapat menggunakan fasilitas tersebut yang dengan mudah
dapat kita akses dimanapun dan kapanpun berada.
Dengan adanya teknologi yang dapat kita gunakan
setiap saat, literasi masyarakat indonesia masih sangatlah
rendah. Bukan kita seharusnya yang dibodohi oleh teknologi, akan tapi kita seharusnya yang membuat teknologi itu
sendiri dapat menjadikan senjata bagi masyarakat Indonesia untuk memperbaiki
literasi di Indonesia. Rendahnya minat berliterasi masyarakat Indonesia
inilah yang merupakan salah satu faktor mengapa sampai saat ini kualitas
pendidikan Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negaranegara
lain.
Tantangan era Revolusi Industri 4.0 kompleks
sekali. Peralihan gaya mengajar bergeser dari teacher center ke student
center yang tentu dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Tantangan ini kuncinya terletak pada guru. Karakteristik model dari Industri 4.0 adalah kombinasi dari beberapa
perkembangan teknologi terbaru.
Tujuannya, dunia pendidikan tetap memiliki
relevansi dalam era Revolusi Industri 4.0. Para guru dan dosen dalam
proses pembelajaran perlu mengintegrasi capaian pembelajaran tiga bidang secara
terpadu, yaitu capaian bidang literasi lama, literasi baru, dan
literasi keilmuan.
Dalam pembelajaran di sekolah harus ada sosok
guru literasi yang mampu membelajarkan anak-anak mencapai literasi
tinggi. Dalam praktik pembelajaran literasi, rumus tahap pemahaman
literasi terbagi atas tiga tahapan, yaitu praliterasi, literasi dan
pascaliterasi. Literasi baru ini selaras dengan revisi Kurikulum 2013 yang
dilakukan pemerintah. Kurikulum
berbasis literasi harus direvitalisasi dengan cara menyesuaikan konten sesuai
keterampilan abad 21.
Revolusi Industri 4.0. Salah satu
revitalisasi kurikulum bisa dilakukan pada perombakan model literasi
lama, menuju literasi baru. Budaya literasi sebenarnya mulai
mengalami peningkatatan dalam hal eksistensinya ketika individu berada pada
lingkungan pendidikan/sekolah.
SIMPULAN
M |
emasuki era revolusi industri 4.0, khususnya dunia pendidikan, seorang
pelajar dan guru hidup dalam dunia digital yang serba maju. Dalam kaitan
ini, keberadaan dan peran seorang guru menjadi amat penting agar melek
pada literasi digital. Literasi digital bukan sekadar mata pelajaran
tentang komputer. Tetapi harus semua mata pelajaran yang menggunakan
teknologi 4.0 dalam keseharian anak didik.
Ini yang terjadi di sejumlah negara seperti Indonesia menjadi gagal total karena kurang bijaknya
memanfaatkan media.
Menghadapi era revolusi industri 4.0 lembaga pendidikan
tidak musti menyiapkan siswa dengan satu anak satu komputer atau one children
one tablet.
Selain menjadi pelengkap literasi
lama, literasi baru menguatkan kemampuan guru maupun peserta didik. Guru
sekolah dasar diwajibkan memahami literasi baru yang
dibekali dengan kompetensi literasi yang bermuara pada pilar
literasi. Semua itu bisa dilakukan pada tahap
praliterasi, literasi, dan pascaliterasi.
UCAPAN TERIMA KASIH
T |
erima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya akhirnya artikel ini telah selesai
dengan baik dan tanpa hambatan. Terima kasih kepada keluarga saya yang telah mendukung
saya dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman terdekat saya yang
telah banyak memberikan saya inspirasi dan motivasinya. Tidak lupa saya juga berterima
kasih kepada diri saya sendiri karena telah menyelesaikan tugas artikel ini dengan
sangat baik . Semoga apa yang telah saya buat menjadi inspirasi bagi kita semua
yang membacanya.
REFERENSI
Ahmadi, Farid. 2016. Guru SD di Era Digital
(Pendekatan, Media, Inovasi). Semarang: CV. Pilar Nusantara.
Faizah, Dewi Utama. 2016. Panduan Gerakan
Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kemdikbud RI.
Gardiner, Mayling Oey,. 2017. Era Disrupsi
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia, Jakarta: Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Widiawati, Reni. 2018. Memupuk Budaya
Literasi di Era Revolusi Industri 4.0. TimesIndonesia.
Subekti, Hasan,. 2018. “Mengembangkan
Literasi Informasi Melalui Belajar Berbasis Kehidupan Terintegrasi Stem Untuk
Menyiapkan Calon Guru Sains Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0: Revieu
Literatur”, Education and Human Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018.
Komentar
Posting Komentar