KEMUHAMMADIYAHAN
Muhammadiyah
memiliki Organisasi Otonom, dimana organisasi tersebut dibentuk oleh
Persyarikatan Muhammadiyah dengan bimbingan dan pengawasan serta diberi hak dan
kewajiban untuk mengatur rumah tangganya sendiri, bisa dalam membina warga
Persyarikatan Muhammadiyah maupun dalam bidang-bidang tertentu dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah. Salah satu Organisasi
Otonom yang dimiliki dalam lingkup mahasiswa yaitu, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM). Maka dari itu Pimpinan Komisariat IMM Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta Cabang Cirendeu menimbang beberapa
kegiatan perkaderan penunjang yang biasa dilakukan di lingkungan kampus tetapi
tidak bisa dilakukan dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita semua melakukan Physical Distancing. Kegiatan Upgrading
yang biasa dilakukan setiap tahun oleh PK IMM FIP dialihkan menjadi kegiatan
Pekan Kajian Ideologi dengan berbasis daring. Tetapi penulis tetap optimis
perkaderan yang dilakukan secara “online”
tidak mengurangi esensi dari perkaderan yang biasa dilakukan diarea kampus.
Pada
hari Kamis, 4 Juni 2020 PK IMM FIP UMJ mengadakan kegiatan upgrading sesi
ketiga yang dimulai pada pukul 13.10-15.10 WIB melalui sebuah aplikasi zoom
dengan mengangkat tema “KEMUHAMMADIYAHAN”
yang disampaikan oleh Ayunda IMMawati Rizka Salamaah, S.Pd.(Sekbid RPK PC IMM
Cirendeu periode 2017/2018). Pemateri menjelaskan bahwasannya Muhammadiyah
memiliki beberapa landasan diantaranya: Al-Qur’an dan As-Sunnah, Prinsip-prinsip gerakan Muhammadiyah,
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah ,
Peraturan-peraturan Organisasi. Yang menjadi fokus utama yaitu dalam
prinsip-prinsip gerakan Muhammadiyah, yang didalamnya terdapat
- Muqaddimah Anggaran Dasar
- Kepribadian Muhammadiyah
- Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah (MKCHM)
- Khittah Perjuangan Muhammadiyah
- Khittah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
- Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
(PHIWM)
SEJARAH
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Dirumuskan dalam muktamar ke-35 di
Jakarta tahun 1962. Muktamar setengah abad ini ditutup oleh Presiden Soekarno
yang menyampaikan pidato: Makin Lama Makin Cinta. Bermula
dari makalah yang disampaikan Kiai Fakih Usman dalam kursus pimpinan
Muhammadiyah di Madrasah Muallimin, pada Ramadhan 1381 H/1961 M, berjudul
“Apakah Muhammadiyah itu?” Terkait juga dengan situasi nasional pada sekitar
tahun 1962. Sejak Dekrit 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966, Indonesia memasuki
masa Demokrasi Terpimpin dan Politik Nasakom. Demokrasi Terpimpin ini ditolak
oleh Partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia. Penentangan ini membuat
Soekarno terusik kemudian Demokrasi Terpimpin ini ditolak oleh Partai Masyumi
dan Partai Sosialis Indonesia. PKI memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
membujuk pemerintah membubarkan partai penentang tersebut Pembubaran ini
berdampak besar. Masyumi lahir dari hasil Kongres Umat Islam di Madrasah
Muallimin Yogyakarta pada 7-8 November 1945 para tokoh Muhammadiyah banyak
terlibat di partai ini. Ketika Masyumi bubar, banyak tokoh kembali aktif di
Muhammadiyah. Kembalinya tokoh Muhammadiyah kerumah nya kembali yaitu
Muhammadiyah disikapi dengan membuat penegasan jati diri Muhammadiyah yang
tetap cinta terhadap bangsa tetapi tidak berpolitik partisan. Adapun yang
merumuskan Kepribadian, diantaranya : Fakih Usman, Hamka,
Wardan Diponingrat, Djarnawi Hadikusuma, Farid Makruf, M. Djindar Tamimy, M.
Saleh Ibrahim. Dan perlu diingat Matan Kepribadian Muhammadiyah ialah tentang jati
diri, apa dan siapa Muhammadiyah.
Lalu
apa itu Muhammadiyah ? Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan
Islam atau sebuah Organisasi Islam. Dakwah Islam Amar Ma’ruf nahi Munkar
sepertinya sudah tidak asing lagi dipendengaran kita, maka dari itu kita harus
melanjutkan tongkat estafet dakwah
tersebut untuk diberikan kepada perseorangan maupun masyarakat.
Dakwah Islam Amar Ma’ruf nahi Munkar
perseorangan diberikan Kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli(murni)
dan Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama
Islam.
Dakwah Islam Amar Ma’ruf nahi Munkar
masyarakat bersifat
kebaikan dan bimbingan serta peringatan.
Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan dilaksanakan harus dengan
ketaqwaan dan hanya mengharap keridhaan Allah, dan jangan dilupakan
Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju
tujuan Muhamamdiyah yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
maka Muhammadiyah dengan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip
terdapat/terangkum dalam Muqqadimah Anggaran Dasar, yaitu :
•
Hidup manusia harus berdasar tauhid,
ibadah, dan taat kepada Allah.
•
Hidup manusia bermasyarakat.
•
Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam
dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian
dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
•
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan
kepada kemanusiaan.
•
Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan
Nabi Muhammad SAW.
•
Melancarkan amal usaha dan perjuangannya
dengan ketertiban organisasi.
Jika melihat diatas maka usaha atau cara
berjuang Muhammadiyah harus mencapai tujuan utama Muhammadiyah, serta
berpedoman “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun
di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang
diridlai Allah”.
Kita sebagai kader IMM maka harus
memiliki sifat Muhammadiyah yang terpuji, seperti
Beramal
dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Memperbanyak kawan dengan tidak
membedakan-bedakan setiap individu dan mengamalkan dan mempraktekan nilai ukhuwah
Islamiyah. Lapang dada dan luas pandangan dengan mencari segala informasi dan
ilmu apapun dengan memegang teguh ajaran Islam. Meningkatkan sifat keagamaan
dan kemasyarakatan agar terlekat didalam hati. Mengindahkan segala hukum, undang-undang,
peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah. Menjadi suri tauladan yang
baik. Aktif dalam bermasyarakat sesuai dengan ajaran islam. Berteman dan
bekerjasama dengan golongan islam apapun, karena kita tetap satu yaitu islam. Membantu
pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah
SWT. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
Adapun tiga predikat yang terdapat pada hakikat kepribadian Muhammadiyah:
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah
sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid. Dan sebagai Kader
IMM harus bersikap, bersifat, dan berkepribadian sesuai dengan tempatnya karena
kader IMM merupakan orang-orang terpilih.
Matan Keyakinan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah
·
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan
Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an
dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil,
makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
·
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa
Islam adalah Agama Allah
·
Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam
berdasarkan Al-Quran dan Sunnah
·
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang (Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalah
Duniawiyah)
·
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan
bangsa Indonesia untuk mendapat karunia Allah untuk tanah air, berdasar pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan
suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR"
"BALDATUN THAYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR"
Menurut
penulis kader Muhammadiyah mau diorganisasi otonom apapun tetap mendalami atau
memahami apa itu Muhammadiyah yang menjadi pondasi kader. Serta jangan lupa
untuk di implementasikan bukan hanya sekedar teori yang kita punya. Menjadilah
kader yang berproses, karena proses yang kita dapat belum tentu bisa didapatkan
oleh semua individu dan jangan pernah bosan untuk belajar. IMM JAYA !!!
Resume Pekan Kajian Ideologi
Ditulis Oleh : Nur Kholishoh Mufliha Kusuma (Kabid Organisasi PK. IMM FIP UMJ Periode 2019/2020)
Komentar
Posting Komentar