Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

MENELAAH ALASAN DAN REALITAS HIDUP CHILDFREE

Oleh:  Zarwatul Jannah      Pendahuluan Dalam beberapa dekade terakhir, keputusan untuk menjalani gaya hidup childfree yaitu memilih untuk tidak memiliki anak menjadi topik yang semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda. Pilihan ini seringkali menimbulkan perdebatan, baik dari segi budaya, sosial, maupun moral, karena dianggap menyimpang dari norma umum tentang keluarga. Namun di balik keputusan tersebut, terdapat beragam alasan yang bersifat personal maupun struktural. Mulai dari pertimbangan ekonomi, kesehatan mental, hingga kesadaran akan tanggung jawab besar dalam membesarkan anak. Selain itu, perubahan nilai hidup dan cara pandang terhadap peran perempuan, pernikahan, serta isu lingkungan juga turut memengaruhi keputusan sebagian individu atau pasangan untuk tidak memiliki keturunan. Melalui pembahasan ini, kita akan menelusuri berbagai faktor yang melatarbelakangi pilihan untuk hidup tanpa anak, serta bagaimana masyarakat merespons fe...

FEMINISME RADIKAL DALAM PERSPEKTIF KEHIDUPAN PEREMPUAN MODERN

Gambar
Oleh:  Dhiya Adhani Nur Universitas Muhammadiyah Jakarta Email: dhiyaadhani.n@gmail.com A.     Pendahuluan Perkembangan zaman yang semakin pesat telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam cara pandang masyarakat terhadap peran dan posisi perempuan. Di tengah arus modernisasi, isu-isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menjadi semakin relevan untuk dibahas. Salah satu aliran pemikiran yang cukup berpengaruh dalam mendorong perubahan tersebut adalah feminisme radikal. Berbeda dengan aliran feminisme lainnya, feminisme radikal menyoroti akar permasalahan ketidakadilan gender yang bersumber dari sistem patriarki dan struktur sosial yang menindas Perempuan. Dalam konteks kehidupan perempuan modern, feminisme radikal menawarkan perspektif kritis terhadap berbagai norma, tradisi, dan institusi yang selama ini membatasi ruang gerak dan kebebasan perempuan. Gerakan ini menuntut perubahan mendasar, tidak hanya pada tatar...

SETAN YANG BERGENTAYANGAN DALAM IMAJI RAKYAT

Oleh: Muhammad Azril Anfarizi       Soekarno telah mengangkangi sejarah, Soeharto telah mengencingi demokrasi, Prabowo mengulangi dosa yang sama namun lebih bengis. Pengkhianatan terhadap rakyat bukan sekadar ulangan sejarah, tetapi siklus busuk yang terus diwariskan oleh rezim yang menganggap negeri ini sebagai warisan nenek moyang mereka. Setiap pergantian pemimpin hanya seperti roda yang berputar di atas jalan berluban g—terus  berjalan tanpa peduli apakah ban itu bocor, aus, atau sebentar lagi akan pecah. Dan tidak ada yang salah dengan protes! Justru kesalahan itu ada pada mereka yang menindas protes dengan pentungan, gas air mata, dan pasal-pasal karet yang membungkam suara rakyat. Dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat 3, jelas disebutkan: "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."        Namun, apakah kenyataannya demikian? Tidak! Yang kita lihat adalah mahasiswa diseret, aktivis dihilangkan, buruh d...

MENYINGKAP SEJARAH IMM: MENELISIK LEBIH DALAM MEMAHAMI DAN MENGENAL IMM

Oleh: Wahdana   Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah bagian yang tak terpisahkan dari organisasi ortonom Muhammadiyah sehingga pastilah Muhammadiyah ikut terlibat dalam pembentukannya. Muhammadiyah membutuhkan IMM untuk mewujudkan cita-citanya dan hal inilah yang menjadi cikal bakal keberadaan IMM. Kondisi kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dunia kemahasiswaan serta kondisi yang mengelilingi kehidupan Muhammadiyah, semuanya mempunyai pengaruh terhadap keberadaan IMM. Oleh karena itu, mari kita menelisik lebih dalam memahami dan mengenal organisasi yang sangat di persoalkan pada masa itu. Pertama-tama, memahami filosofi di balik tujuan Muhammadiyah mendirikan IMM yaitu, untuk mengembangkan kader di kalangan mahasiswa. Salah satu cara yang di usulkan berupa membangun perguruan tinggi melalui Muktamar Muhammadiyah ke-25 di Betawi, Jakarta, yang dipimpin oleh KH Hisyam. Meskipun pada saat itu, Muhammadiyah belum memiliki perguruan ...