IMM UNTUK KEMANUSIAAN
IMM UNTUK KEMANUSIAAN
Oleh: IMMawati Mamay Nurbayani
Ketidakadilan,
kekerasan, kemiskinan, dan segala bentuk deskriminasi kepada manusia. Apakah
hanya menjadi tontonan buruk semata? Masalah seperti itu masalah yang dianggap buruk oleh masyarat.
Tapi apakah masyarakat ikut turun menyelesaikan? Atau hanya diam dalam
komentar?. Masalah-masalah kemanusiaan adalah masalah-masalah yang dialami
secara eksistensial disebabkan oleh prilaku manusia dalam menjalani kehidupan,
seperti konflik antara individu, prilaku agresi, cinta, kesehatan mental,
konflik antara kelompok. Saya mengambil judul IMM untuk kemanusiaan agar semua orang tau peran imm, mahasiswa,
masyarakat, pemerintah, dan seluruh manusia dalam kasus kemanusiaan.
Untuk saat ini ketika kita berbicara
kata kemanusiaan mungkin tidak ada habisnya. Dimulai dari kasus tentang
pendidikan, maupun moral, banyak faktor sehingga terjadinya kejahatan terhadap
sesama manusia dimulai dari kepetingan pribadi maupun banyak kekuasaan.
Contohnya banyak kasus tragedi kemanusiaan yang ada di Indonesia bahkan
di dunia. Mungkin yang saat ini sedang hangat-hangat adalah kasus penembakan di
New Zealand yang menewaskan hampir 50 orang yang disebabkan ras/suku kulit putih
dan masih banyak tragedi-tragedi yang lain, yang sampai hari ini tidak ada
habisnya. Cotohnya kasus di Palestina yang saat ini sudah meradang, sampai
melupakan dasar manusia yang sesungguhnya. Maka untuk itu kita sebagai kader
IMM yang juga bergerak di bidang kemanusiaan yang terdapat di Trilogi dan
Trikomptensi. Yang tugas kita untuk memanusiakan manusia dan memerdekakan
hakikat manusia, kita sebagai akademisi yang harus tau hakitat dari manusia itu
sendiri.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Begitulah bunyi sila ke lima dalam pancasila. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang berarti pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur segala
urusan pemerintahan negara. Namun pada kenyataannya apakah penyelenggaraan
negara sudah sesuai dengan pancasila?
Kemanusiaan dan kesejahteraan
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kesejahteraan berasal dari
kata sejahtera yang berarti aman sentosa, makmur berarti terlepas dari gangguan
seseorang. Yang sudah sejahtera berarti dia juga terlepas dari masalah-masalah
kemanusiaan.
Inilah negriku, tanah air
tercintaku, Indonesia. Sumber daya yang melimpah ruah yang mestinya menjadi
instrumen terwujudnya kehidupan manusia yang adil dan berdab malah berlaku
sebaliknya. Rakyatnya yang terkenal ramah dan sopan tercium hingga kebelahan
bumi sana. Tapi kepedulian kepada negeriku hanyalah sedikit. Mereka hanya
membanggakan apa yang negeriku punya, hanya menjadikan negeriku tempat tinggal,
tempat mencari pundi-pundi, tempat orang-orang yang katanya berintelektualitas
tinggi berpolitik. Memperebutkan kursi-kuris pemerintahan, nyatanya mereka
tidak mencintai negeriku. Karena kemiskinan, penindasan, kehancuran.
Seolah-olah hanya menjadi tontonan buruk semata. Mereka memandang buruk tapi
tidak pernah membantu, mereka memandang jijik tapi tidak pernah memberi, mereka
memandang kasihan tapi tidak pernah beraksi. Mereka yang tertintas, miskin,
lemah. Adalah bagian dari negeriku.
Dengan melihat ragam derita
kemanusiaan saat ini, apa yang hendak ingin dikemukakan bahwa tidak hanya
persoalan perang, tapi juga kita sedang meyaksikan bahwa mungkin sedang berada
didalamnya bahwa kemelut ekonomi yang membawa krisi ekonomi global melanda
banyak negara, ledakan penduduk yang tidak terkendali melahirkan ledakan tenaga
kerja yang membanjiri kota besar seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya,
pencemaran lingkungan, penggundulan hutan, pembakaran hutan dan pembalakkan
liar, serta program alih fungsi hutang lindung menjadi hutan produksi telah
mengundang bencana banjir yang meluluh lantahkan tatanan kehidupan, melunturkan
nilai-nilai tradisi, perubahan nilai-nilai yang cepat, makin canggihnya pola
kejahatan, penipuan dan kriminalitas, human
trafficing (penjualan manusia) terutama penjualan anak-anak dan perempuan
muda, serta organ tubuh manusia, pelanggaran HAM yang terus meninggkat,
penggusuran warga atas nama penegak hukum dan penerbitan, namun pada ancaman
teknologi yang kian mengkhawatikan, perampokan sumber daya alam, dan korupsi
melanda setiap institusi pemerintahan maupun non pemerintahan akibatya hak-hak
manusia terabaikan, serta bencana moralitas yang menghardik nilai-nilai
kemanusiaan yang kian melengkapi perjalanan beradaban kita saat ini. Peradaban
yang masih sakit dan tuna kemanusiaan.
Akhirnya, kita harus jujur mengatakan
bahwa kemanusiaan seolah menjadi sinetron baru yang disuguhkan dihadapan kita
semua. Peradaban dan kebiadaban seolah sejalan dan seirama. Atas nama membagun
perabadan, maka menghacurkan, meluluhtantahkan, membunuh, menindas juga menjadi
sah-sah saja. Seakan-akan hukum dipermainkan, kekuasaan diperebutkan,
rakyat-rakyat lemah menjadi taruhannya. Kita memerlukan keberanian untuk keluar
dari permainan setan yang menghardik hak-hak kemanusiaan ini. Karena kita yakin
dan sadar bahwa kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan yang melanda dunia
termasuk Indonesia, saat ini bukanlah semata-mata karena ketidakmampuan
personal tapi merupakan akibat dari Hegemoni yang kuat dan sistem yang
menindas.
Kita memerlukan gerakan kemanusiaan
tanpa kemunafikan, tanpa omongan semata dan tanpa kebohongan atas nama
kemanusiaan. Gerakan sosial-kemanusiaan yang tentu saja tidak terpenjara dan
terkotak-kotak oleh agama, ras, suku, kelompok, atau komunitas tertentu harus
dilakukan atas nama hak-hak kemanusiaan yang sama, namun harus dilandasi dengan
ketulusan, kejujuran, dan jauh dari kebohongan. Kita harus bergandengan tangan,
saling berpeluk-pelukan di atas kasih sayang kemanusiaan, dalam menerangai derita
kemanusiaan bertopengkan klaim peradaban dan hak asasi manusia yang penuh
kamuflase. Kesadara menjunjung tinggi nilai kemanusiaan memerlukan kesadaran
dan peran serta semua kelompok muda dari berbagai komunitas tanpa harus
terpenjara oleh perbedaan-perbedaan suku, ras , budaya ataupun agama. Khususnya
kelompok-kelompok gerakan pelajar, mahasiswa, pemuda, dan ormas-ormas yang
berbasiskan islam.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
adalah sebuah organisasi gerakan mahasiswa islam sekaligus organisasi ortom
muhammadiyah yang bergerak dibidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.
Walaupun IMM dibuat oleh golongan dari Mahasiswa tapi pergerkan IMM bukan hanya
sekedar dalam lingkup universitas tetapi lebih dari itu. Karena yang dibutuhkan
oleh masyarakat bukan hanya mahasiswa yang ber-IPK tinggi, bukan hanya sekedar
prestasi yang membludak. Tapi masyarakat lebih membutuhkan mahasiswa yang turut
berkecimpuk dalam masalah kemanusiaan terutama pada masyarakat menengah
kebawah. Karena suara kecil dari mereka kadang kadang tidak terdengar bahkan
mungkin tidak di dengar sama sekali oleh pemerintah.
Tetapi, saya berfikir bahwa bukan
hanya tugas pemerintah atau pejabat-pejabat mendengarkan aspirasi rakyat tetapi
tugas kita semua. Jika hanya mengandalkan pemerintah kapan kasus kemanusiaan
diindonesia akan berakhir?. Saling salah-menyalahkan terus terjadi jika
kesadaran pada diri kita sendiri tidak ada.
Lebih khusus lagi gerakan Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus mengangkat tema kemanusiaan sebagai basis
perjuangan dan cita-cita gerakannya. Ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri
bagi IMM dan kader-kadernya untuk melakukan transformasi gerakan dari
sebelumnya lebih banyak dari diskursus mengenai persrikatan dan ke-ummatan
menuju transformasi gerakan kemanusiaan universal. Karena memang sudah
seharusnya kader IMM menancapkan komitmen gerakan kemanusiaan yang terus
melanda peradaban manusia saat ini. Karena pada akhirnya nanti, kader IMM
sangat diharapkan akan menjadi The Next
Leader For Humanity.
Ternyata tugas kemanusiaan semakin
berat untuk dijalankan dan digalakkan saat ini. Karena mengingat derajat
kemesuman krisis kemanusiaan atau kejahatan kemanusiaan semakin complecated. Geraka kemanusiaan berarti
komitmen kader IMM untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam. Tidak hanya sekedar
Care of Humanity atau bukan
hanya sekedar jas merahnya saja tapi merupakan cita-cita besar IMM untuk
membangun dunia lebih humanis-transenden. IMM tidak hanya sekedar peduli
kemanusiaan, tapi IMM lahir dan diperuntukkan untuk kemanusiaan (IMM For Humanity).
Komentar
Posting Komentar