Sudahkah Kita Mengenal Allah?
Sudahkah Kita Mengenal Allah ??
Pemateri : Ustad H. Agus Junaidi M.A
Waktu/Tempat : 12 September 2018
ALLAH, Tiada Tuhan ( yang berhak disembah ) melainkan Dia Yang Maha Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus ( makhluk-Nya ) ; tidak mengantuk dan tidak pula tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang memberi Syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-Nya ? Allah Mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya . Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. AL-Baqarah:255)
Ayat di atas menunjukan bahwa Kekuasaan Allah yang tidak ada batasan dan berhak untuk manusia sembah . karena Hakikat Manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala . sebagaimana Allah Berfirman :
“ Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” ( Q.S Adz-Dzariyat : 56 )
Ibadah menurut bahasa arab yaitu ‘abda – ya’budu – ‘ibadah artinya tunduk, patuh, merendahkan diri, dan hina. Sedangkan menurut istilah Ibadah yaitu Segala perbuatan dan bentuk keta’atan kepada Allah dengan melaksanakan Perintah-Nya disertai rasa mahabbah (kecintaan) yang tinggi.
Syarat beribadah :
Ikhlas ( murni ) karena Allah
Ikhlas yang berarti murni semata-mata hanya dan untuk Allah dia beribadah, tidak menyekutukan , tidak bermaksud ingin di puji orang lain, tidak memiliki sifat dalam hatinya sombong dan dianngap terpandang . karena tingkatan Ikhlas dalam Islam adalah kesucian hati manusia hanya untuk Allah SWT
Sesuai dengan Tuntunan Rasulullah ( Ittiba )
Hal ini tentu saja harus dilakukan karena segala bentuk perintah Allah kepada manusia dan jin yang berasal dari Al-Qur’an di praktikan oleh Rasulullah sebagai Nabi terakhir Ummat Islam melalui Hadist – hadist yang shohih dan disampaikan oleh para ‘ulama hingga sampai pada kita Ummat Akhir zaman .
Maka dari itu , ciri-ciri orang yang mengenal Allah menurut para ‘ulama yaitu :
Orang yang mengenal Allah akan selalu merasa di awasi dan memiliki rasa takut
Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata, “… Ibn Mas’ud pernah mengatakan, ‘ cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai bukti keilmuan,’ Maka orang yang seperti ini memiliki sifat muraqabbah, yaitu segala apapun bentuk perbuatan dan kehidupan yang dijalani semata . dan juga memiliki sifat Khauf yaitu takut jika berbuat dosa dan takut pula perbuatan baik tidak diterima Allah
Orang yang mengenal Allah mencurigai Dirinya sendiri
Ibnu Abi Mulaikah – salah seorang Tabi’in berkata : “ Aku telah bertemu dengan tiga puluhan orang sahabat Rasulullah, sedangkan mereka semua merasa sangat takut kalau – kalau dirinya tertimpa kemunafikan (HR.Bukhari secara mu’allaq)
Pemateri : Ustad H. Agus Junaidi M.A
Waktu/Tempat : 12 September 2018
ALLAH, Tiada Tuhan ( yang berhak disembah ) melainkan Dia Yang Maha Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus ( makhluk-Nya ) ; tidak mengantuk dan tidak pula tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang memberi Syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-Nya ? Allah Mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya . Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. AL-Baqarah:255)
Ayat di atas menunjukan bahwa Kekuasaan Allah yang tidak ada batasan dan berhak untuk manusia sembah . karena Hakikat Manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala . sebagaimana Allah Berfirman :
“ Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” ( Q.S Adz-Dzariyat : 56 )
Ibadah menurut bahasa arab yaitu ‘abda – ya’budu – ‘ibadah artinya tunduk, patuh, merendahkan diri, dan hina. Sedangkan menurut istilah Ibadah yaitu Segala perbuatan dan bentuk keta’atan kepada Allah dengan melaksanakan Perintah-Nya disertai rasa mahabbah (kecintaan) yang tinggi.
Syarat beribadah :
Ikhlas ( murni ) karena Allah
Ikhlas yang berarti murni semata-mata hanya dan untuk Allah dia beribadah, tidak menyekutukan , tidak bermaksud ingin di puji orang lain, tidak memiliki sifat dalam hatinya sombong dan dianngap terpandang . karena tingkatan Ikhlas dalam Islam adalah kesucian hati manusia hanya untuk Allah SWT
Sesuai dengan Tuntunan Rasulullah ( Ittiba )
Hal ini tentu saja harus dilakukan karena segala bentuk perintah Allah kepada manusia dan jin yang berasal dari Al-Qur’an di praktikan oleh Rasulullah sebagai Nabi terakhir Ummat Islam melalui Hadist – hadist yang shohih dan disampaikan oleh para ‘ulama hingga sampai pada kita Ummat Akhir zaman .
Maka dari itu , ciri-ciri orang yang mengenal Allah menurut para ‘ulama yaitu :
Orang yang mengenal Allah akan selalu merasa di awasi dan memiliki rasa takut
Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata, “… Ibn Mas’ud pernah mengatakan, ‘ cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai bukti keilmuan,’ Maka orang yang seperti ini memiliki sifat muraqabbah, yaitu segala apapun bentuk perbuatan dan kehidupan yang dijalani semata . dan juga memiliki sifat Khauf yaitu takut jika berbuat dosa dan takut pula perbuatan baik tidak diterima Allah
Orang yang mengenal Allah mencurigai Dirinya sendiri
Ibnu Abi Mulaikah – salah seorang Tabi’in berkata : “ Aku telah bertemu dengan tiga puluhan orang sahabat Rasulullah, sedangkan mereka semua merasa sangat takut kalau – kalau dirinya tertimpa kemunafikan (HR.Bukhari secara mu’allaq)
Komentar
Posting Komentar