MENGULAS KABAR PENDIDIKAN
Kabar saat ini pendidikan sedang tidak baik-baik saja dengan kabarnya
keputusan empat menteri yang menjadi sebuah keputusan pembelajaran tatap muka
di awal tahun 2021, tentu ini sangat tidak relvan pada masa seperti ini, karena ini akan menjadi sebuah
pertimbangan ketika sebelum diadakan pembelajaran offline, yang pertama adanya
pilkada dan cuti bersama akhir tahun. Pembaca yang budiman pasti sudah
sama-sama mengetahui keadaan pada masa pandemi seperti ini adanya hajatan
pilkada memancing orang-orang
berkerumunan datang untuk melakukan pemilihan dan banyak lagi efek dari pilkada
di luar itu yang membuat orang-orang berkerumunan, di tambah lagi dengan cuti
akhir tahun yang membuat orang-orang memanfaatkan momentum tersebut untuk
menghilangkan kejenuhan selama masa pandemi untuk berlibur. Hal ini menimbulkan beredarnya
keputusan empat menteri tersebut manuai banyak pertimbangan yang di berikan
kepada sekolah-sekolah menghadapi tantangan yang secara tidak langsung
bersangkutan dengan penularan covid-19. Tetapi, setelah di telaah lebih jauh
mengulas hasil webinar yang di adakan pada hari senin tanggal 21 desember
kemarin dengan narasumber Drs. Taryono, M.Si selaku kepala dinas pendidikan
kota tanggerang selatan dan narasumber ke2 Prof.Dr.H. Agus suradika,M.Pd guru besar FIP UMJ.
Hasil diskusi dengan 2 narasumber
tersebut terkait dengan kabar pendidikan saat ini sebagian
besar pendidikan yang ada di
indonesia masih menggunakan metode daring, hasil pengamatan dari dinas
Pendidikan ada 6% sekolah yang menggunakan kurikulum manual, selebihnya sekolah
menggunakan kurikulum darurat (ujar pak taryono). Yang sebenarnya terjadi
sampai pada saat ini pun pembelajaran yang di lakukan sekolah-sekolah
menggunakan daring walaupun dengan isu akan adanya tatap muka dalam
pembelajaran di awal tahun 2021 ternyata masih banyak pertimbangan. Ada
beberapa pertimbangan dari berbagai macam instansi diantaranya ada pemda,
kapdil, komite sekolah, dinas lingkungan, dan juga yang terpenting adalah orang
tua. Karena dalam hal ini orang tua menjadi aktor yang paling berpengaruh
terhadap anak, peran orang tua terhadap anak ini bisa membantu untuk guru dalam
penyampaian pembelajarannya ketika di rumah, dalam Pendidikan pada masa pandemi
ini beban orang tua jauh lebih berat dan lebih intensif dalam memperhatikan
anaknya. Adapun faktor-faktor penting yang harus kita perhatikan, persiapkan
dan tingkatkan dalam hal ini, seperti kondisi psiko sosial, kondisi geografis,
dan Kesehatan, sekolah pun harus mampu bisa
memutuskan secara cerdas dalam memilih metode pembelajaran yang cocok
dan juga bisa lebih tajam memperhatikan hal lain yang menjadi ancaman dan
kelemahannya.
Ada pun kelebihan dan kekurangan dari
aspek-aspek Pendidikan saat ini pada pembelajaran online yang harus di
perhatikan seperti penyediaan bahan pembelajaran mandiri dan lain-lain yang
bisa mendukung pembelajaran online ini bisa lebih efektif. Selain ini pun
memang harus ada evaluasi dari setiap tindakan atau perilaku yang telah di
lakukan lebih mendalam, karena dalam hal
situasi dan keadaan yang miris pada saat ini dapat menyebabkan
kemungkinan-kemungkinan besar terjadi seperti, anak putus sekolah, meningkatnya
resiko stres pada anak dalam pembelajaran dan masih banyak yang lainnya, yang
menyebabkan kemungkinan-kemungkinan di luar nalar kita semua itu bisa terjadi
pada anak, karena dari hal tersebut maka harus mempunyai perhatian lebih
terhadap sekolah.
Pada dasarnya dengan keputusan 4 menteri
tersebut terkait pembelajaran tatap muka masih belum konkret. Masih banyak yang
harus diulas lebih dalam dan pertimbangan-pertimbangan yang harus di pikirkan,
dalam hal ini pemerintah pun harus punya langkah lebih konkret dalam menanggapi
keputusan tersebut.
Penulis : Galih Maulana Hendrawan (Sekretaris bidang Hikmah PK. IMM FIP UMJ)
Komentar
Posting Komentar